Pertanyaan Ke-022 :
Bolehkah membayar zakat fitrah menggunakan uang
terlebih dahulu sejumlah harga beras ?
Jawaban :
Zakat
fithrah harus dibayarkan dengan makanan pokok yang biasa dimakan di negeri
tempat tinggalnya seperti beras di Negeri kita. Jadi tidak dapat digantikan
dengan uang. Boleh menggunakan uang tapi uang tersebut ditukar dulu dengan
beras. Lalu diniatkan dengan beras tersebut.
Kewajiban
zakat fithrah dengan makanan pokok dijelaskan dalam Kitab Kifayatul Akhyar Juz
I hal. 188 :
( فيخرج صاعا من قوت بلده وقدره خمسة أرطال وثلث بالعراقي )
Juga diterangkan dalam Kitab-kitab lainnya yang
tidak perlu kami sebutkan semuanya sehingga memperpanjang pembahasan.
Pertanyaan Ke-023 :
Apakah disyaratkan membayar zakat harus kepada 3
ashnaf ?
Jawaban :
Zakat
harta disyaratkan kepada sekurang-kurangnya 3 asnaf. Jika tidak ada maka dapat
diserahkan kepada kurang dari 3 asnaf. Pada zaman sekarang sebenarnya sangat
mudah dalam mencari 3 asnaf dari 8 asnaf yang disebutkan dalam Al-Qur’an Surat
At-Taubah Ayat 60 yaitu :
1.
Orang
fakir.
2.
Orang
miskin.
3.
Amil
Pengurus Zakat.
4.
Mu’allaf
yang baru masuk Islam.
5.
Riqob :
Budak yang sedang dalam proses membebaskan dirinya.
6.
Orang
yang banyak utangnya.
7.
Orang
yang berperang di jalan Allah swt.
8.
Orang
dalam perantauan yang belum memiliki tempat tinggal tetap.
Pertanyaan Ke-024 :
Bagaimana hukumnya puasa pertengahan terakhir
dari bulan Sya’ban ?
Jawaban :
Puasa di
bulan Sya’ban hukumnya Sunnah dan merupakan bulan yang paling disukai nabi untuk
berpuasa. Sebagaimana disebutkan dalam Kitab Hadis Sunan Abi Daud, hadits ke
2432:
حدثنا أَحْمَدُ بنُ حَنْبَلٍ أخبرنا عَبْدُ
الرَّحْمَنِ بنُ مَهْدِيَ عنْ مُعَاوِيَةَ بنِ صَالِحٍ عن عَبْدِ الله بنِ أبِي
قَيْسٍ أَنَّهُ سَمِعَ عَائِشَةَ ، تَقُولُ: « كَانَ أحَبُّ الشُّهُورِ إلَى
رَسُولِ الله صلى الله عليه وسلّم أنْ يَصُومَهُ شَعْبَانُ ثُمَّ يَصِلُهُ
بِرَمَضَانَ».
Namun
demikian, sesudah pertengahan bulan Sya’ban, ada perbedaan hukum sebagai
berikut:
1.
Jika
sebelum pertengahan bulan Sya`ban, seseorang tidak mendawamkan puasa sunnah,
maka setelah pertengahan bulan tersebut, ia tidak boleh melakukan puasa Sunnah.
2.
Jika
sebelum pertengahan bulan Sya`ban, seseorang telah mendawamkan puasa sunnah,
maka setelah pertengahan bulan tersebut, ia boleh melakukan puasa Sunnah.
Dijelaskan
dalam Kitab I’anatuth thalibin, Jilid II, hal. 300 :
قوله: وكذا بعد نصف شعبـان) أي وكذلك يحرم الصوم
بعد نصف شعبـان لـما صح من قوله : «إذا انتصف شعبـان فلا تصوموا» . (قوله: ما لـم
يصله بـما قبله) أي مـحل الـحرمة ما لـم يصل صوم ما بعد النصف بـما قبله، فإن وصله
به ولو بـيوم النصف، بأن صام خامس عشره وتالييه واستـمر إلـى آخر الشهر، فلا حرمة
Tidak ada komentar:
Posting Komentar