Senin, 01 Juni 2015

AL KISAH 011 : NYI MAS AYU GANDASARI (KE 2 DARI 5)


NYI MAS AYU GANDASARI:
SRIKANDI SYAHADAT
(KISAH KE – 2 DARI 5)

Diceritakan Pangeran Cakrabuana Mbah Kuwusangkan bertapa di bawah pohon. Setelah itu membangun dukuh atau pemukiman yang semua tanam-tanamannya serba jadi. Selanjutnya Pemukiman itu masyhur dengan nama dukuh Panguragan. Dititipkanlah Syarifah Fatimah Gandasari di pemondokannya Mbah Kuwu sehingga dipanggil dengan sebutan Nyi Mas Panguragan.


 Gerbang Depan Makam Nyi Mas Ayu Gandasari 
di Panguragan Cirebon

Nyi Mas Panguragan berguru kepada Kanjeng Sunan Jati. Setelah bai'at syahadat, beliau belajar ilmu syari'at, thoriqot, hakikat, dan ma'rifat. Di samping itu, Nyi Mas Panguragan juga belajar ilmu bela diri, kanuragan dan kesaktian. Pada usia 15 tahun diberi wejangan oleh Sunan Gunung Jati: "Kamu adalah Perempuan. Tapi Kamu akan menjadi Pendekar Awliya".

Nyi Mas Panguragan sudah termasyhur dengan keperwiraan dan kesaktiannya. Beliau juga terkenal dengan kecantikannya, sehingga dipanggil dengan sebutan Nyi Mas Ayu Gandasari. Artinya Wanita yang kecantikannya tidak ada tandingannya dan tubuhnya harum semerbak. Tubuhnya berbau harum bagaikan bunga yang mekar di musim semi. Setiap dia lewat maka keharumannya akan tercium dari kejauhan. Semuanya alami, bukan karena parfum atau minyak wangi.

Banyak para pejabat, para pangeran, para gegedeng, juragan, satria, syah bandar dan orang-orang terpandang dari berbagai negara berdatangan berduyun-duyun kepada Mbah Kuwu untuk melamar Nyi Mas Ayu Gandasari. Sambil menunggu jawaban, mereka membuat pemondokan di Ciebon.

Ki Kuwu berkata kpd Nyi Mas Panguragan: "Putriku Gandasari aku minta kamu supaya mau bersuami, sudah waktunya menikah, mana yang kamu pilih salah seorang yang telah melamar. Ada demang, mantri, satria, bupati, dan para gegedeng, ada juga para juragan dan para nakhkoda yang sedang menunggu di pondokannya masing-masing. Beritahulah kepada Si Bapak, siapa yang kamu senangi".

Sang Putri Gandasari menjawab: "Rama. Sekarang Sang putri belum suka bersuami. Masih enak mengolah diri (belajar)". Ki kuwu dengan bijak berkata: "Duh bayi. Tidak enak orang jadi kembang bibir. Disebut-sebut namanya oleh tiap orang. Jika engkau tidak segera menikah tentu dirusaklah dukuh Panguragan ini".
 
Ratna Gandasari menjawab: "Baiklah Rama. Hamba mau bersuami dengan syarat bisa mengalahkan hamba. Melebihi kesaktian hamba. Hamba akan mengabdi kepadanya walaupun dia orang melarat. Silahkan Rama adakan sayembara kepada orang-orang dari 25 negara. Siapa yang lebih dahulu menangkap saya. Ia menjadi suami saya. Jika sekarang saya terima lamaran seseorang. Tentu yang lain tidak akan terima. Dengan sayembara ini maka akan adil". 

2 komentar:

  1. Sya juga korban pamuragan. Seperti stroke penyakitnya klo malam tidak bisa tidur seperti ada yg membangunkan terus. Tapi alhamdulillah sembuh secara fisik tpi kerezekian belum pulih...apesnya masih ada. Obatnya adalah di desa sebelahnya desa lemah tamba. Bagi yg ingin share pengalaman sya akan saya beritahu caranya. Tidak usah pakai dukun ini murah hampir gratis. Cukup puasa dan di kebuyutan syekh magelung sakti dan cara lainya yg saya coba coba dan org lain belum tau. 0812 8769 8336

    BalasHapus
  2. Mohon ada no watshap yang di hubungi pa?£

    BalasHapus